Dosa rasanya membiarkan blog saya nganggur tanpa
postingan apapun berbulan2. (padahal udah sering bingit). So ditengah kebuntuan
mau nulis apa, saya pun terpikir untuk menulis pengalaman ke papua dan batam
aja, koz travelperience rasanya lebih mudah mengalir saat ditulis.
Media visit to PT Freeport Indonesia
Dalam rangka memperingaati HUT RI ke 69, PT Freeport
Indonesia (PTFI aja ya biar ga pegel nulis) mengundang sejumlah media untuk
berkunjung ke lokasi tambangnya, sekaligus merasakan sensasi upacara bendera
memperingati kemerdekaan indonesia di tambang bawah tanah. Wuihhh, ngeri ga
tuh...
Saya dan campers Adika maryanto, menjadi orang yang bisa
dikatakan beruntung bisa menjejekan kaki di bumi papua yang kaya. Apalagi di
salah satu sumber kekayaan bumi cendrawasih yang entah sampai kapan habisnya
ini. Ya, PTFI tambangnya berlokasi di Kabupaten mimika. Mungkin nama2 berikut
pernah denger, Big gossan, grassberg, tembaga pura, kuala kencana? Ya, itu
adalah lokasi (sites) baik tambang ataupun penunjang PTFI.
Saya berkesempatan ke grassberg yang merupakan tambang
tembaga terbuka yang konon menjadi yang terbesar di dunia. Sampe 2014 kegiatan
tambang masih berlangsung, dan masih menghasilkan tembaga dan emas tentunya.
Tapi jangan tanya angka, saya lupa...
Oya di grassberg ini juga kita bisa melihat pegunungan
jayawijaya yang banyak disaljuin puncaknya. See the pict aja
yah,
![]() |
di grassberg, berlatar oegunungan jayawijaya. nah open pitt atau tambangnya ada di sebelah kanan saya |
![]() |
areal tambang terbuka grassberg PTFI |
Kalo mau tau sejarah Grassberg, googling aja. Banyak kok.
Intinya ini pegunungan dulu tinggi, karena dieksploitasi bentuknya jadi
ceruk... entah berapa uang yang sudah terkonversi dari gunung rumput
(grassberg) ini. Hanya Tuhan yang tahu.
Lanjut, tembagapura. Ini adalah pusat kota dari kegiatan
PTFI di areal tambangnya. Meski letaknya sekitar 2500 MDPL, tp jangan khawatir,
fasilitas lengkap, dan suasana miripdi kota2 amerika utara yang cuacanya dingin
juga (montana, alaska, dll). Ya, mungkin biar bule2 disini ga homesick. Oya
fasilitas nih ya, ada mall (Hero dept store sih), rumah sakit, cafe, apartemen
(rumah susun mewah sih), dan dormitory atau asrama, baik buat pegawai atau
tamu. Nah, kita sebagai tamu juga tidur di dorm. Satu kamar buat satu orang
saudara2. Kampers gw ampe kaget, karna biasanya media di kasih kamar satu untuk
dua orang.
![]() |
fasilitas kamar dan kamar mandi di asrama khusus tamu. nice bingit kan? |
![]() |
inilah kota tembaga pura. yang paling atas itu kantor administrasi PTFI, nah yg banwahnya apartemen buat para pegawai yg udah berkeluarga. |
Oya, hari H pas 17 agustus, pagi buta kita sudah menuju
lokasi upacara bendera di tambang bawah tanah. Lokasinya ada 2500 Mdlp, trus
berada di tengah2 gunung yang secara vertikal 2,5 km dan 1 km secara
horisontal. Meski suasana kurang oksigen, tp upacara berlangsung khidmat dan
semakin memaknai kekayaan negeri. Oya, tambang bawah tanah ini semua teknisi
nya orang2 indonesia, jadi tema yang diambil juga berbaukebanggan negeri
pokoknya...
Here are some pict... as everybody tell,picture tell the
untold
![]() |
dirut PTFI lagi di wawancara kitakita |
![]() |
penampakan upacara bendera di tambang underground (cadas ga tuh). ini materi live report guweh |
![]() |
inilah wartawan beruntung yang meliput ke sana. ada metrotv, kompastv, sctv, tvone dan antara |
Selesai 2 hari di tembaga pura, perjalanan dilanjutnka ke
Timika, ibukota kabupaten mimika. Perjalanan dari tembaga ke timika sekitar 2
jam menggunakan bus khusus berpelindung. Jadi selama di perjalanan kita ga bisa
lihat apa2 diluar bus... Ya, demi keselamatan dan keamanan alasannya.
Timika...
Begitu mengaktifkan HP,maka ratusan notif Whatsapp, email
dan sms ke Hppintar saya masuk. Maklum selama d tembaga hanya dilayani satu
provider. Maka turun gunung ke timika menjadi hiburan tersendiri. Terlebih kita
diinapkan dihotel rimba papua (sheraton timika, formerly) yang fasilitasnya
lumayan (kalo buat reporter yang biasanya di budget maksimal 500rb/malam).
Di timika (yang menurut saya tata kotanya mirip Ciamis)
kita sempet ke Kuala kencana (KK) yang merupakan kota mandiri berwawasan
lingkungan di tengah hutan (berasa ada di film Twilight deh), kampus Institut
tambang nemangkawi, dan areal pasir sisa tambang atau sirsat (kawasan
reklamasi).
Again and again, pictures tells everything...
![]() |
lukisan di hotel rimba papua. so papua... |
![]() |
andika (campers) tau aja kalo d poto |
![]() |
pose wajib tiap keluar kota, di plang nama bandara. bye timika, bye freeport |
Batam, Kepri
Nah, kalo perjalanan yang ini termasuk masih fresh. Gw
dan ayis (haris nurhakim) yang sudah 8 bulan berkantor kedua di KPU, akhirnya d
ajak juga jalan2 yang agak jauhan. Acaranya sih buat evaluasi sistem pemilu
2014. Meski tadinya, 3 media tv yang selalu embeded KPU akan di barengkan,
tapipada akhirnya terpisah2... TVRI ke yogya, tvone ke Bali, dan metrotv ke
batam. But its ok...
Batam, benar2 berbeda dengan daerah di indonesia pada
umumnya. Ya, lebih banyak kawasan yang tertib teratur, mungkin ketularan
tetangganya singapore kali ya...
Kesan pertama mendarat di batam adalah pulau ini
bertatahkan puluhan mal. Mulai dari Kepri mall yang deket banget sama bandara
Hang nadim, trus BSC atau BCS ya lupa, dan the legendary Nagoya Hill...
Oya, berada di Batam memang berasa di Spore, apalagi pas
weekend, kayaknya warga spore pada tumpah ruah kesini (dan sebalikknya). Koz
kemanapun kaki melangah, orang2 bermata sipit pasti ngomongnya logat
Singlish...
Soal esensi lupakan lah, namanya juga lipburan (liputan
bermodus liburan). Yang penting saya bisa kebeli kamera Nikon coolpox AW120. Di
jakarta harganya 40 ribu lebih mahal. Lumayan kan?
Well, IMHO batam bisa lebih hebat dari singapore kalo
digarap dengan bener. Koz batam kan lebih gede, potensinya juga lebih banyak.
Tapi ya itu, lagi-lagi... the cursed of a rich country kalo kata pak Bintang
dosen pembimbing sya mah. Negara dengan alam kaya nan memanjakan itu cepet jumawa,
akhirnya terlena dan berantakan.
Udah ah, cekibrot aja beberapa penampakan batam ini...
taken by my nikon coolpix aw120
![]() |
di jembatan barelang, salah satu masterpiece BJ Habibie |
bersama kontributor batam yg traktir makan malam di restoran dengan pemandangan kota batam dan sedikit spore |
batam at nite. so dazzling. i love height. |
udah dulu deh, cerita d batam minim, karena gitu2 aja. halah. anyway trims. see ya in my next travelperience...
lots of love
ferry'