Travelperience series
South korea, the unpredictable soulfull journey
Yep, sama
seperti judulnya, perjalanan saya ke korsel memang tak terduga. Mungkin kebanyakan
orang indonesia terutama para cewek pengein ke korsel sebagai efek drama korea
dan boyband nya yang kinyis2 itu. Sama sekali kalo gw ga kepikiran buat
mengunjungi negeri ginseng. Bahkan ketika terlibat suatu diskusi ringan,
“negeri mana yang ingin kamu kunjungi” tanya seorang temen, gw jawab ya
filipin, jepun, atau maladewa. Ya, intinya yang banyak pantai. Kalo jepang sih
memang mau melihat keajaiban negeri doraemon yang maju dan canggih tapi masih
menjunjung tinggi adatnya.
Skipp...
Well, pada suatu
malam selepas mandi, saya kaget melihat layar bb ada satu panggilan tak
terjawab. Dan munculah 1 sms dari nomor yang sama dengan nama kontak “korlip”
(koordinator liputan). Rasa waswas muncul dalam benak, anduk yang masih melilit
di pinggang untung masih terpasang rapih (apa urusannya). Dan sms yang biasanya
horor pun (ferry besok liputan shift 1 alias subuh) atau (ferry kamu geser
liputan ini ya, itu ya...) berubah menjadi manis seperti ini “ferry kamu tangal
17 nov liputan ke korea ya sama DPD”. Hm... mencoba tegar dan biasa aja...
Dan hari itu pun
tiba, sebelumnya saya sangat sibuk dengan liputan politik yang mengharu biru
antara KMP dan KIH yang tak kunjung reda. Setiap hari hampir main ke rumah oma
mega, opa hatta, ngeliat om dagu, babeh brewok... ahhh, nampaknya saya butuh
liat yang kinyis2 ala di drama korea nih..
Saya beserta
rombongan DPD yang diketuai uda IRMAN
GUSMAN berangkat menggunakan pesawat garuda jam 23.25. para anggota dpd
berada di kursi bisnis, sedangkan kami wartawan di kursi ekonomi. Tapi gapapa,
di ajak aja udah lumayan. Hihi... Oya, wartawan yang ikut Cuma 4 orang, saya
satu2nya wartawan tv, ada mba edna caroline (wartawati handal kompas cetak),
yusran yunus (wartawan senior bisnis indo) dan bang bakti munir (temen yang
sering nongkrong di KPU dari sindo cetak).
Hari pertama (selasa
18 nov)
Akhirnya setelah
7 jam-an di atas udara laut tiongkok selatan dan sekitarnya, kami mendarat di
bandara terbaik di dunia untuk beberapa kali (maap kurang sientifik) INCHEON
INT AIRPORT. Bandara ini punya tagline more
than just airport. Ya iyalah, selain gede, bersih, canggih, semua ada. Tapi
ga saya coba semua sih. Tapi kalo fasilitas memanjakan pengunjung kayaknya
masih juara changi (padahal belum pernah ke changi). Well,ini beberapa
penampakan bandara incheon yang sering jadi lokasi suting drama korea, film
asing (hello stranger, thai movie) dan AADC versi line (katanya).
Kota incheon
dari jalan tol keluar bandara. Kota ini baru aja jadi host asian games 2014.
Next, jekardah dong...
Setelah saya
buka here maps from my lovely lumia, ternyata ini bandara ada di sebuah pulau.
Di kota incheon yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan darat by bus ke ibukota
seoul.
Why soulfull?
Yep, karna perjalanan selama 4 hari ini sangat menyentuh jiwa saya, dan mungkin
siapapun yang berkunjung ke negerinya PARK
GEUN HYE ini...cekibrot lah untuk lebih jelasnya...
Hari pertama
saya dan rombongan mengunjungi kota suwon dan pusat provinsi gyeonggi. Suwon is
a home base for one of biggest electronic corp, SAMSUNG. Yep,kita melipir lucu
ke kantor pusat pengembangan produk samsung. Lebih banyaknya sih ke samsung innovation
museum (SIM). Disini kita melihat evolusi produk samsung, dan berbagai jenis
alat elektronik lainnya. Saya dan temen2 wartawan udah dag dig dug ser, kira2 setelah kunjungan kita
dapet gadget apa ya? Dan ternyata... zonk, Cuma dapet case paspor dan foto,
itupun ga ada foto saya, karna saya ambil gambar. Maklum jalan sendiri tanpa
kameramen.
Selesai dari
situ berkunjung ke kantor pemerintah provinsi gyeonggi. Ini lebih kunjungan
politis sih, so, ga usah panjang2 yah bahasannya... intinya DPD indonesia
bekerja sama dengan provinsi gyeonggi... cukup ya...
Hari kedua (rabu
19 nov)
Hari kedua lebih
merupakan inti kunjungan rombongan dpd ke korsel. Yakni untuk mengajak investor
korsel menanamkan modal di indonesia, lebih tepatnya di provinsi sulawesi
tenggara. So selain uda irman yang memberikan speech di hadapan 100 pengusaha
korea, gubernur sultra bapak Nur Alam juga memberikan presentasi ttg potensi
provinsi ini. Mulai daritambang nikel, kopra, dan hasil bumi lainnya. Hasil
bumi, berasa pelajaran ips...
Malam hari, gw
bang yunus dan bang bakti JJM (jalan2 malem). Karna itu udah jam 22 lewat,
makanya kita juga bingung mau kemana karna hampir toko2 udah tutup (ketahuan
banget pengen belanja). Untungnya hotel kita letaknya pas di pusat kota, jadi
deket kemana2. Nah, salah satu hot spot yang gw cek di maps deket sama hotel
adalah..... (suara drummmm), NAMDAEMUN MARKET alias pasar NAMDAEMUN.
Berdasarkan iklan indomi* yg cita rasa asia, pasar ini salah satu spot menjual
bulgogi. Tapi apa dinyana, ternyata, pas kita kesana hampir toko2 udah tutup.
Karena laper, otomatis yang kita cari makanan. Bulgogi gak dapet, karena
sejumlah pedagang disitu bilang udah pada tutup kedai nya.
Gerbang Pasar Namdaemun |
Suasana pekerja kantoran Korea sepulang kerja saat makan di salah satu warung tenda di Namdaemun. Drama korea banget kan? |
Hari ketiga
kamis 20 nov
Hari ketiga ini
sebenernya hari bonus sih, karena kunjungan formal pun hanya ke kantor IT saja.
Selebihnya wartawan di bebaskan untuk jalan2... yuhu... tapi tetep, jalannya
baru bisa sore, itupun pake banget.
Selesai
wawancara pak Irman Gusman soal perekonomian, politik dan kerja sama kedua
negara. Saya bergegas ke kamar, simpen alat yang bisa disempen, dan BERKARYA...
Sebagai wartawan
tv, ya apa lagi kalo bukan liputan. Tapi harus digaris bawahi liputan yang kali
ini gw lakukan yaitu liputan ringan alias features.
Karena lokasinya
deket hotel, dan menurut gw spot ini OK banget, maka gw memutuskan buat bikin
liputan tentang SUNGAI CHONGGYECHEON. Yep sungai ekstra bersih ini mengalir di
tengah kota seoul yang sibuk dan canggih, bak oase di padang pasir memberi
kesejukan bagi warganya. Ga Cuma aliran sungai yang jernih doang brew, disini
suka ada event tematik, pas gw melipir sana eventnya adalah festival lampion.
Yang katanya Cuma dua kali setahun, di awal dan akhir tahun. Beruntung banget
gak gw? Tapi kalopun gak ada lampionnya, sungai ini setiap malam makin endah
dengan lampu warna warni, lobang lempar koin, dan tentu saja suasana romantis
yang mana tiap pasangan disini selalu jalan bergandengan atau palukan.
Gggrrrr... bikin iri, pengen, tapi,,, ah sudahlah...
Gw puas banget
karna ambil gambar sendiri, bahkan untuk on cam yang dilakukan secara manual
dan berkali2 karena harus dapet komposisi yang pas. Tapi in the end ada campers
yang bilang head room nya ketinggian, jadi gw kayak kelelep. Anyway, ini foto2
penampakan sungai CHONGGYECHEON...
Kalo aja ada di
indonesia, pasti keren. O iya, katanya di sungai sekitar Istiqlal bakal disulap
kayak gini juga, kalo ga percaya melipir aja ke istiqlal, ada papan project nya
ko. Mudah2an terealisasi aja ya,,, jangan kayak monorel yang idup segan mati tak
mau. Kapan indonesia sejajar ama negara2 maju asia coba.
Gw menghabiskan
waktu di Chonggyecheon hampir dua jam, dari jam 17.00-19.00. gimana gak lama,
gw kan gak terbiasa ambil gambar, jadi wajarlah kalo agak berkali2 ambil
gambar, demi hasil yang sempurna.
Selepas sungai
yang susah ngetiknya itu, gw lanjut ke pasar2 malam sembari menuju hotel.
Bahkan gang2 kecil yang menjadi tempat jualan PKL bersihnya minta ampun. Gak
ada sampah, gak becek, gak bau (kecuali aroma alkohol/soju dan minyak Babi yang
semriwing sewaktu2). Dan satu lagi,seoul itu salah satu kota teraman di dunia
(menurut sebuah survey yg pernah gw denger) jadi ga usah khawatir ada copet,
jambret, maling, bahkan mungkin istilah2 tadi gak ada dalam bahasa korea,
saking gak adanya tindak pidana itu.
Setelah nunggu
satu jam, akhirnya 4 wartawan membandel ini (nekat jalan tanpa di dampingi org
DPD yang ngajak jalan, tapi pas ditungguin mereka lama banget) jalan sendiri ke
kawasan DONGDAEMUN yang konon merupakan kawasan fashion murah yang bisa di
jadiin tempat beli oleh2 orang indo. Why? Nanti bakal tau alasannya...
4 wartawan
bandel ini pun turun di DOTA mall. Mall biasa aja (kayak ambasador kalo di
jakarta mungkin ya...) tapi lengkap. Setelah nannya kesana kemari, kita belum
juga nemu toko suvenir khas korea yang biasanya di datengin turis indonesa...
akhirnya kita pun di telpon org DPD yang udah pernah kesini sebelumnya. Setelah
ketemu, kita di ajak ke toko YANG PENJUALNYA ORANG KOREA TAPI FASIH BERBAHASA
INDONESIA. BAHKAN BAHASA INDONESIANYA MEDHOK KAYAK ORANG JAWA. Oh god, kita
kayak ketiban rejeki, secara dari kemaren2 dikit banget orang korea yang bisa
bahasa inggris... padahal negeri ini bisa dikategorikan negeri yang paling
banyak dikunjugni turis asing...
Anyway, DOTA itu
mal keren, terintegrasi dengan stasiun bawah tanah (kayaknya hampir semua
gedung di seoul terintegrasi sama subway sistem) dan toko2 di sepanjang tunnel
dari stasion ke mall, nah toko2 inilah yang harganya lebih bersahabat di kocek,
barang2nya pun gak mengecewakan...
Jiwa gila
belanja lo bisa makin buas kalo disini. Belum lagi kalo melipir ke tempat lain
di daerah ini juga... atau kawasan lain semisal GANGNAM, ITAEWON yang sama2
hype nya...
Hari keempat (21
november)
Bye bye seoul,
jam 8 pagi kita udah harus cekout, karena penerbangan kita jam 11 menuju ke
jakarta. Well, soulfull seoul telah membuka mata saya betapa negara kecil tapi
dengan masyarakat yang maju menjadi daya tarik tak hanya pariwisata tapi
dalamsegala hal. Udahlah, yang pasti pengen sih kesana lagi... tapi mahal...
Selesai. See ya
in another travelperience...
Act like a local
Selama di seoul
ada beberapa hal yang gw lakukan bak warga korea. Terlebih dari segi makanan,
ya iyalah... gak mungkin juga ya gw nemu sambel lalapan disini.
1.
Makanan
khas
Gw coba bulgogi, sushi, kimchi, dan yang paling mengena,ya makan di tenda
khas pegawe kantoran korea nongkrong dimalem hari...
Cekibrot makanan2 yummy gw selama di korea...
2. Mandi, mandi, mandi
Mandi mah semua orang di seluruh dunia juga sama keleuuus. Eits, tapi yang
beda di korea (dan jepang juga sih) yaitu... mandi di tempat pemandian umum...
yep, kalo jepang nyebutnya ONSEN, di korea populer dengan JIMJILBANG. Intinya
sama aja sih, mandi, berendem di air panas, dalam ruangan yang banyak orang,
and you have to throw away all your clothes alias telanjang, telenji, naked,
nude, naturist atau apapun itu. Kayak bayi baru lahir lah.
Selepas nge-gym di hotel pas jeda waktu kosong (biar berkeringet n ga
kedinginan sih tujuannya), eh hotel juga punya fasilitas spa dan sauna. Gw sih
emang udah tau kalo sauna di korea ya harus telentang, eh telanjang, jadi agak
gak kaget ketika melihat orang2 berseliweran tanpa sehelai benangpun bahkan
ketika di ruang ganti/loker. PS: cewe dan cowo terpisah, jadi jangan ngarep
berpapasan dengan jesica atau personel SNSD lainnya...
Pertama gw ragu karna udara dingin bingit, meski udah cukup panas di gym.
Tapi tetep ogah menanggalkan baju. Setelah ucap bismillah dan menarik napas
panjang, dan... srot... celdal calvin klein yang menutup ferry junior pun
terpksa ditanggalkan. Akhirnya gw sedikit menutupi dengan anduk kecil yang
biasa dipakein dikepala kayak di pake di drama2 korea itu. Dan yah begitulah
cerita ngejimjilbang gw, gak perlu detil lagi ya ceritanya... intinya im feel
like a baby, eh like a korean who take a jimjilbang after a tiring day. Risih,
gak lah, wong semua kayak kita kok telenji, kalokita sendiri yang pake celdal
nah baru di tegor petugas yang pake baju lengkap, licik ya....
Perpaduan gym n spa, badan seger lagi... meski gw gak pijet karna mesti
bayar lagi kalo itu...
Gw gak ada koleksi foto ya kalo di dalem sauna ini, hihi...
3. Hidup teratur dan tertib
Inilah hebatnya negara maju, sebuah peraturan di terapkan dengan sangat
ketat. meski di indonesia juga gw tergolong yang manut, tapi disini harus lebih
manut.
Pas di CHONGGYECHEON, sungai yang bersih ini juga tertib, pejalan kaki
harus sesuai dengan aliran, artinya semua org berjalan di sebelah kiri sungai,
jadi gak ada yang jalannya berseberangan. Ngerti ga? Ya intinya arus jalan
pengunjungpun di buat satu arah, gitu loh. (gw juga bingung dengan kata2 tadi)
Jadi pas gw mau ambil gambar ke spot yang lain dan berjalan melawan arus
pejalan kaki lain, gw disamperin petugas yang bertebaran di sepanjang sungai.
Intinya kata dia gw ga boleh jalan berseberangan dengan arus jalan yang
sebenernya. Wih... canggih kan, kalo di indo mah boro kayak begini kan. Terus
ada orang yang gw kira bukan org seoul, mau mendekat menyentuh aliran sungai,
langsung dideketin petugas, katanya pengunjung hanya boleh melihat, gak boleh
deket2 bahkan menyentuh aliran sungai. Kayaknya biar lebersihan sungai tetep
terjaga... ini nih yang patut di contoh negara kita...
Pas mau balik ke jakarta, gw dan mba edna yang beli barang cairan kena
filter oleh petugas bandara. Intinya benda cairan mesti masuk bagasi, gak boleh
di bawa ke kabin. Padahal itu barangnya Cuma dua cairan pembersih muka (ups
ketahuan deh) dan satu parfum yang dibeli mba edna. Akhirnya gw harus cek in
ulang ke konter Garuda, dan jalan lumayan jauh cuy secara ini bandara gede
banget... utungnya masih sempat dan gak keburu2 juga sih karena pesawat masih
jauh.
Nah yang canggihnya lagi, pelayan disana ramah2 meski bahasa inggrisnya
kayak kumur2. Mereka mempersilakan kita dengan manusiawi padahal penumpang
disana yang mesti mereka layani banyak banget. Terkadang di negeri kita, faktor
lelah melayani costumer yang banyak, berdampak pada kejutekan pelayanan. Bener
ga, setuju ga?
4. Modis modis dan modis
Orang korea, terutama seoul itu sadar fesyen banget. Gw tidak bermaksud
mengkategorikan diri sebagai seorang yang modis sih, tp berusaha untuk itu.
Karena sejauh mata memandang, orang2 seoul berpakaian sangat baik, ya cowo ya
cewe. Yang lebih ekstreem, beberapa gw liat cewe2 korea dengan plester diidung
dan berkaca mata item berseliweran di mall. Yang artinya mereka baru aja OPLAS
alias operasi pelastik.
Gaya2 mereka bisa jadi panutan kita dalam berpakaian sih, tapi ya disesuain
aja. Kan kalo di indonesia cowok dengan rambut lurus dan berwarna kurang lazim
dan justru aneh. Atau lalu lalang di jalanan dengan coat tebal, hm.. kayaknya
aneh kalo di jakarte begitu.
Lebih pada sepatu mereka yang keren2, tas yang oke, badan yang proporsial
mungkin efek wamil dan nutrisi yang benar, dan wajah mereka yang ga berminyak
berjerawat kayak gw... akh... sudahlah...
Sudah dibaca beberapa kalipun tetap aja ada rasa gak terima. Please fer... bertahun-tahun memuja negeri ginseng (dan berbagai 'hallyu' things-nya), ternyata dirimu lah yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di sana.
BalasHapustapi ya... gimana... namanya juga rejeki. Tuhan gak pernah salah kasih.
well,, buktinya walau hanya beberapa tempat, kamu berhasil menikmatinya dengan baik. /yg penting itu sih/
Sungai Chonggyechon, DOTA mall, and... jimjilbang (harusnya kamu coba norebang jugak *tempat karaoke), gak ada yang mau ditanyain sih soalnya udah ekspert-by-data akunyah (anjirr sombong). by data doang tapi... atau jelasnya cuma tau doang tapi belum ngerasain. hahaha...
Ferry: ini sebenernya si bundo ngapain sih komen2 gak jelas?
ya gak ngapa2in. cuma udah penyakit bawaan aja kalau udah 'baca' pasti diakhiri dengan 'komentar'. itulah hidup penulis ferr..kalo gak dikomen, ya ngomentarin.. hahaha
*sigh
intinya sih udah satu doang. ENVYLIKEHELL TT__TT
:3:3:3:3:3:3
hahaha... nuhun bundo udah sedia mampir... baru tau malah ada norebang. maklum bener2 mepet... some day you will bun,kalo kata agnez mo mah, dream believe and make it happen...
HapusWaktu tante fe share ini dikirain ada penulis fiksi baru. haha... ternyata blognya traveler... eh bukan deng... blog nya jurnalis+reporter.
BalasHapusdi metro emang kebagian liputan macam begini ya kak? wah.. seru banget dong. bisa jalan2 terusss... pas kak Fery ngebahas soal sungai Chonggyecheon,, aku keinget lagi sama fiksi tante fe yang memakai latar sungai ini. dan aku pikir itu cuma fiks... ternyata sungguhan adaaaa /bersimpuh/
cara berceritanya enak kak. jadi gak kayak baca buku/majalah2 travel gitu yang kaku2. soalnya aku seneng jalan2 jugak, tapi kalo informasi yang disuguhin bahasanya udah kayak bawain berita kematian, ya jadi males bacanya -,-
emang kalo dari segi konten gak banyak sih ya... tapi cukup padet dan ngebayangin gimana di sana itu jadi lebih berasa.
salam kenal ya kak,
From,
Stan
iya terkadang kita dapet liputan ke luar kota bahkan luar negeri. terimakasih udah sempet baca... silakan baca2 postingan lain. meski ga semuanya ttg korea...
Hapus"South korea, the unpredictable soulfull journey"
BalasHapusdari judulnya kayak semacam kamu punya ketertarikan khusus sama nagara yg satu ini. kenapa yah?? apa jangan2 krn berteman sam si jeng fetri ini? dia mah emang gitu orangnya. soalnya saya juga korban. hahaha...
sebenarnya saya penasaran waktu kamu menyebutkan ketemu banyak cewek yg hidungnya diplester. emang ditanyain satu2 kalau dia habis oplas? siapa tau cuma patah gegara jatuh dari tangga... hahahaha
bercanda... pemandangan itu justru biasa buat saya. soalnya emang sedang mendalami ilmunya. *eehh...
mungkin kalau akhirnya punya kesempatan mengunjungi jepang dan eropa bisa lah dibagi lagi pengalamannya...
oh.. btw waktu kamu cerita soal jimjilbang entah kenapa saya agak gimanaaa gitu... malu ah ngebayangin si penulis ini (kalo kata kamu mah) telenji.... *slapped
well,,
nice share
salam,
Kania
hahaha... iya biar ga penasaran, gak hanya makanan yg dicoba, tapi kegiatan khas disana jg...
Hapus