IVE BEEN HERE ALL NITE, IVE BEEN
HERE ALL DAY… (hayo tebak lagu apa…) HALAH… gegara abis dengerin lagu itu di
radio (sumpah di radio loh ya, bukan dari playlist sendiri…) jadi ketulis ga
sengaja…
Oke skip.
Dosa…, dosa besar saya tak menulis
pengalaman berharga ini ke blog pribadi. Dan lebih NISTA (NISTAGRAM keles, ITU
INSTA>>>>) ini sudah belalu hamper satu tahun. Well sebelum genap
setahun, mari kita ketak ketik… PENGALAMAN SOLO BACKPACKING KE MALAYSIA DAN
THAILAND SELATAN MELALUI JALUR DARAT…. (sengaja capslock biar mudah kedetect di
google, jadi syukur2 ada yg baca.)
Hikmah berburu tok, eh tiket murah
ini kembali menghampiri diri di akhir 2015. Setelah pada april 2015 ke negeri
mungil singapura, dan melihat keajaiban negeri singa.(cek postingan sebelumnya
kalo blm baca.) maka pertengahan atau bulan april 2016 saya dapat tiket CGK _KL
_CGK murah meriah. Gak sampai 1 juta, kalau masih inget 700ribuan mendekati
800ribu. Well, kenapa KL Malay, padahal di November , sebulan sebelumnya saya
dpt kesempatan liputan ke sana, dan di maret sebulan sebelum hari H kembali
dapat kesempatan ke KL. Duh ada pertalian apa ya awak dengan negeri nya cik siti
ini, karena saya mau ke THAI dengan cara yg tak biasa. LEWAT DARAT. NOTABENE
pengen nyoba aja proses imigrasi dari Malay ke thai via darat. Apakah setegang
malay – sin yang sempt saya alami di bulan maret. Hm…
Senin, 11 april 2016
Well, hari yg dinanti pun tiba. Senin
11 April 2016, kaki gak semampai saya pun mendarat di KLIA2. Mall with airport
(keren kan tag line nya, ill tell u latter). Mall eh erpot yg jadi home base
nya AIRASIA ini modern, simple namun luas. Beda dengan kLIA yg Nampak klasik
dan mevvah arsitekturnya. Saya mendarat pagi jam 10an, kamudian keliling mencari
sarapan sekenannya, dan jatuh pada … AUNTIES ANNE… (di jkt pun berantakan) saya
akhirnya bimbang. Apakah akan menuju KL sentral dengan bas, atau KLIA expres
(kereta, eh train. Kerana kereta merujuk pada car atau mobil dalam bahasa). Akhirnya setelah itung kancing naik bas
kerana lebih murah. Perlu klean tahu,
KLIA itu bukan di KL, jangan terpedaya pada namanya. Bahkan lebih jauh dr pada
Soetta yg masih nempel dengan bibir Jakarta barat. KLIA terletak di sepang yg
adalah luar Kota KL. Dan butuh waktu sejam lebih dengan bas untuk menuju KL
sentral. Saya memutuskan tak turun di KL sentral kerana BAS berhenti di dekat
sebuah stesen (stasiun) yg ternyata selemparan batu menuju ke pasar SENI (PS).
Tujuan saya pertama. Oya kenapa saya ngebet, kerana memang pengen aja keliling
pasar seni yg menjual aneka cenderamata khas Malay. Oya, disini sekalian cari
makasn siang juga, kerana perut sudah minta diisi(kembali).
Sepertinya harga dan cenderamata
disini lebih mahal deh (setelah dibandingkan dengan kawasan bukit bintang (BB),
karena pas bulan maret saya belanja
oleh2nya di BB), hanya disini memang dikhususkan gitu. Ya begitulaah (ga
nyambung ye). Jadi kalau mau beli oleh2 coklat, gantungan kunci atau tempelan
kulkas, BB is the mostb recommended spot. Selesai keliling dan sarapan. Saya jelajah sekitaran PS, saya nemu sebuah
barbershop yg dikelola orang keturunan india. Saat masuk, aroma khas rempah
india menyeruak. Dan tuan takur pun yg fasih bahasa melayu menyapa saya… dan
rambut saya pun dipotong seperti ini jadinya…
Oya, tahun lalu saat di SIN, saya
juga menyempatkan potong rambut. Bukan gegayaan potong rambut doing mesti ke
LN. Bukan.., tp ya klenik nya, biar ninggalin anggota tubuh di Negara tertentu (rambut
kan anggota tubuh, sehingga bisa kembali lagi suatu saat nanti. Ini terbutkti
di maret 2016 sya ke SIN lagi, meski urusan kerjaan yg tak terduga) Padahal mah
emang udah pengen potong aja. Setelah lumayan ganteng saya naik monorel menuju
ke dataran merdeka, tempat Malaysia proklamirkan kemerdekaan. Disini terdpat
tiang bendera tertinggi didunia. Dan ada sebuah bangunan peninggalan Inggris
(duh lupa namanya) yang jadi ikon Malaysia juga (sebelum ada petronas dan KL
tower). Setelah puas, saya menuju masjid jamek, salah satu masjid tertua di KL.
Jaraknya dari dataran merdeka dekat saje, jalan kaki 10-15 menit sampai.
mandatory pose... |
Sore menjelang saya sudah janjian
dengan teman untuk bertemu di Suria KLCC, mall di lantai2 awal petronas twin
tower. Teman saya itu Teuku adnan, bertemu pertama kali saat saya liput
penghitungan suara pemilu LN tahun 2014. Beliau
itu ketua penyelenggara pemilu di Malaysia. Malaysia merupakan Negara
dengan jumlah pemilih terbesar, 1 juta lebih (secara banyak tki disana) maka
dari itu saya dulu pernah wawancara beliau dan kenal lah… saya janjian karena
beliau ingin mengantar saya ke terminal bersepadu selatan (TBS) untuk mendapati
bus yang akan menghantar saya ke Hatyai.
Setelah bermacat2 ria (KL macet
parah bak jKT), saya tiba di TBS. dan lemes seketika kerana tiket malam itu
habis. Well, akhinrya saya dibelikan (catat, dibelikan) oleh bang adnan tiket
keesokan harinya, pagi sekira pukul 9 menuju hatyai. YAIyyyy… oya, kebaikan
bang adnan tak berhenti disitu, ia mengajak saya makan malam tapi menjemput
temannya dulu di bandara. Mba linda, seorang dosen ilmu politik di UNCEN
Jayapura yang sedang ambil doctoral di salah satu universitas di malay. Well,
makan malamnya syahdu banget, di tengah kota KL lupa nama lokasinya, tp latar
belakang gedung twin tower. Makanan nya khas melayu yg berempah. Dan sampe
kenyang parah. Pulang pun harus dibopong (boong). Dannn kebaikan lainnya, saya
di booked kan hotel oleh bang adnan. Gkgkgkg (banyak gratisan hari pertama…)
Well, hamper jam 00 saya tiba di
kamar HRATIS itu, mandi dengan pemandangan kota KL yg udah sepi (beneran loh,
saya mandi dengan gorden di jendela kamar mandi yg terbuka, mudah2an ga ada
paparazzi), tidur, dan siap2 berpetualang ke THAI di hari kedua.
Selasa, 12 april 2016
Bangun subuh, naik taksi menuju
TBS, menunggu dengan ganteng deh bis ke Hatyai. Oya, ini terminal berasa
Bandara. Bersih, luas dan teratur. Ga ada yg namanya calo, preman, pengemis.
Duh,, jadi sedih kalo dibandingin sama terminal di negeri sendiri. Padahal kita
meredka duluan, ah… sudahlah…
ruang tunggu alias boarding room terminal |
Bis saya pun melaju ke utara.
Mampir di beberapa titik untuk jemput penumpang di nonterminal. Dan berhenti
sekali untuk makan siang masih di wilayah malay. Makan siang saya cukup rati
dan jus manga, tapi bikin kenyang. Di cek point, kami harus turun satu persatu,
antri cap paspor keluar malay. Oya, imigrasi malay masih bagus, rapih… dan
jalan kaki lah kita ke imigrasi THAI. Suasana Thai mulai terasa. Ada bendera
Thai yg keren perpaduan warnannya itu, dan disini agak tak seteratur di
imigrasi malay sih. Antrinya pun lebih lama,. Sampai akhirnya… kami semua
penumpang satu bus selesai imigrasi. Dn lanjut perjalanan. Hamper maghrib
(bayangin berapa jam KL – hatyai) kami tiba di titik turun terakhir. Saya
salah. Harusnya turun di terminal Hatyai yang sudah terlewat. DON’T PANIC is
the key. Pak sopir pun acuh tak memberi solusi, saya turun di pusat kota
Hatyai.
Setelah Tanya adakah VAN (sejenis
travel jkt – bdg) yang langsung ke AO NANG, Krabi,eh Agen penjual tiketnya
tutup. Dan menyarankan esok pagi lagi dating untuk membeli tiket. Padahal kerai
took agennya baru setengah tutup, saya maksa (org Indonesia banget kan) pun ga
digubrisnya. Well, banyak cara lain kea o nang, tujuan akhir saya di Thai.
Termasuk naik bus yang lebih murah pastinya. Malam itu malam tahun baru thai
alias songkran,. Maka di Hatyai pun ramai orang2 saling lempar air. SAYA yang
tak niat basah2pun disiram orang2 di
jalan. Huft.karena hari udah semakin malam. Otak saya semakin berputar. Mesti
tidur dimana nih malam. Masa ngemper, kan gak lucu…
Akhirnya saya memutuskan ke
TERMINAL HATYAI dengan songthaew (macam angkot bak terbuka) yang SAYA CARTER
SENDIRIAN), SAYA BAYAR CUKUP MAHAL (UDAHLAH GA PERLU SEBUT NOMINAL, MUNGKIN ini
balasan dari serba gratis di KL. Tiba di terminal saya cari loket bus kea o
nang, and finally dapat… jam 20/21 bus menuju ao nang dan tiba disana jam 12an
malam, yeay…
So, sambil menunggu waktu berangkat
bus, saya pun cari makan. Alhamdulillah ada penjual nasi bekerudung, it means
makanan halal. Dan ibuk penjual pun bisa cakap melayu. Alamak senang pula awak
bisa numpang charge HP kerana baru beli perdana, dan mau uplod foto di IG
(PAMER udah sampe THAI).
Hamper jam 21, bus yg saya pesan ga
muncul juga di jalur 1. Saya nannya ke orang2 dijawab dengan bahasa thai.
Padahal udah nannya pake bahasa inggris, dan bilang ga bisa bahasa thai. Duh
gusti. Ternyata eg ternyata busnya pindah jalur. Untung. Disinilah pepatah
“malu bertanya sesat dijalan” benar adanya. Perjalanan dengan bus apa adanya
(tapi dikasih selimut, cihuy ga?) pun berakhir buat saya selama 4 jam. Jam 24 lewat
saya duturunkan paksa (dramatisir) di pusat kota krabi alias krabi town. Tapi
kok sepi, ga ada orang, tengah malem pulak.
Akhirnya tiba lah seorang bapak
menghampiri saya. Dengan sebuah sepeda motor ia nannya “bang ganteng mau kemane
lo…” eh salah dia nannya nya gini “912730165893590719274-17-29rihflwsld;ph,”
pokoknya bahasa thai. Setelah dijelaskan, well dia ngeh dan bersedia nganterin
gw sampe bibir eh depan tuh hostel tempat nginep. Setelah menempuh hutan, em
kebun deh, ya kebun kelapa (yakin berarti gw ga disasarin, karena kelapa means
deket pantai) selama hamper 30 menit. Gw
ti tiba di LITTLE HOME ao nang, sang penjaga hostel yang sudah saya email kalao
saya akan cek in telat pun, langsung terbangun dan memberikan saya kunci. Well,
jam 01.00 saya pun tiba di kamar hostel.
Rabu, 13 april 2016
Setelah mandi dan beres2 saya
benar2 pengen meluruskan badan. Ya sekitar jam2 pagi saya baru bisa tidur.
Lampu saya matikan, gorden kamar saya buka lebar, agar pemandangan keluar (bukan pantai, tapi garasi dan kamar hotel
sebelah) terpampang nyata, Dan…
Jreng, jreng… baru beberapa menit,
terlelap. Tiba2 sesosok bayangan hitam mendekat, dan seolah ada didepan saya.
Padahal saya tidur di ranjang tingkat dan di tingkat kedua pulak. KETINDIHAN.
Ya fenomena itu ternyata ada juga di negeri org. buktinya gw mengalami nya di
Thai. Ga bisa bangun, padahal mata seolah terbuka dengan pemandangan actual
saat itu. Tapi mulut terkunci, badan terdiam tak bisa gerak. Setelah mencoba
membaca ayat2 suci, akhirnya diri ini terbebas. Bayangan hitam itu perlahan
sirna, namun tetap tak kuasa membendung cucuran keringat. Ingin kembali tidur,
tapi ragu… well, karena ini hari panjang saya pun tertidur dan bangun
kesiangan…
inilah kamar ho(s)tel selama saya di Ao Nang. |
Sekitar jam 7 saya bangun,
menikmati sarapan seadanya (roti dan teh manis) saya Tanya ke resepsionis
berhijab (mayoritas org thai selatan memang muslim) ternyata dulu lokasi ini
kena dampak tsunami 2006. Jadi ya, harap maklum. Padahal lokasinya udah agak di
bukit gitu. Yasudlah, jadi ada pengalaman kan. Saya langsung book tur ke phi2
island sbuat esok hari, di saat itu juga. Agar tak kepenuhan atau kehabisan
tempat.
Satu yang bisa kita petik dari
system pariwisata thai. Semua terkoneksi dengan baik. Semua hotel sudah punya
link ke tur2 harian. Tinggal pilih mau tur apa, nanti dibboking kan oleh hotel.
Besok paginya, kita dijemput dan nikmatilah tur seharian. Simple kan. Ga perlu didatangi calo2 di pinggir pantai.
Atau ga perlu bingung mendatangi satu persatu agen tur dan bingung dengan
perang harga. Saya rasa inilah kunci sukses pariwisata THAILAND.
Seharian ini, saya mau eksplore ao
nang saja. Sambil nabung tenaga buat tur esok hari. Dan eh ternyata, godaan
ikut perang air dijlanan membuat saya beli pistol air, dan melebur bersama
local dalam perang air songkran. Banyak bule yg ikutn juga. Tapi memang ga
seramai di BKK atau Chiang mai sih, kembali Karena disini mayoritas muslim,
yang sepertinya tak ikut merayakan tahun baru thai.
Kembali ke kamar saya kaget. Karena
mendapati pria bule setengah bugil. Well dia hanya bercelana dan tak pakai
baju, agar redaksinya tak bombastis. Aha… saya dpt roommate, mudah2an ga ada
lagi kejadian ketindihan itu. Ngobrol ngalor ngidul lah kita. Sampai akhirnya
sama2 ketiduran. (dia di bawah, gw di atas. Di ranjang bawahh dan ranjang atas,
terpisah. Penting untuk diperjelas).
Kamis, 14 april 2016
Hari yang dinanti tiba. Dijemput
tepat jam 8. Saya lalu dikumpulkan dengan rombongan lain. Tur phi2 island pakai
stiker kuning di kaos. Setelah absen, berangkat. Well, rombongan gw ini agak
kurangs eru. Secara kebanyakan pada introvert, sementara AKU SENDIRI DAN BUTUH
TEMAN NGOBROL. Bule pun taka da. Hanya local, orang malay, dan empat orang
india. Oya, satu diantara orang india itu ada yang mirip KIM K, saya ga sempet
foto bareng,.
Ga mau banyak ketak ketik soal phi2
islan, maya bay dan pantai2 ganteng lainnya yang kita singgahi. cekibrot aja
dari foto2 berikut, enjoy :
cuma mau nunjukin kalo udah di maya bay, gak ada maksud dan tujuan lain |
monkey beach |
Mr. jo Island |
Spot2 yang dihampiri yaitu Phi-phi
island, bamboo island, monkey beach, dan sebuah pulau (lupa) yang menjadi spot
makan siang dll. Kembali ke ao nang sore jam 15, dengan wajah memerah, badan
letih namun senang tak terkira.
Jumat, 15 april 2016
Hari ini, leyeh2 all day long. Tapi
berteptan dengan dengan hari jumat, saya pun mencari masjid buat solat jumat.
Ternyata masjid di ao nang ini cukup banyak jumlahnya. Tapi agak ke daerah
bukit, jauh dari pantai. Walhasil saya harus jalan 20 menit kearah utara ao
nang dan menemukan masjid berkubah emas nan indah. Ceramah dalam bahasa thai
pun, menemani ibadah siang itu.
Setelah maksi seadanya (kok
seadanya terus…) gw mulai ngerjain sang teman, untuk minta di bayarkan tiket
pesawat dari krabi ke KL. Saya (saya atau gw sih, ga konsisten) memutuskan naik
pesawat karena mau menghemat banyak waktu. Perjalanan melelahkan KL – Krabi
selama lebih dari 12 jam, membuat saya menempuh moda lain saat kembali.
Dan seharian ini, saya habiskan
ngadem di pantai lain milik ao nang, untuk duduk2 saja tepi pantai, beli
makanan, wifian lagi di ho(s)tel, hendak gaul sama turis lain pun lagi sepi
saat itu. Huft.
Sabtu, 16 april 2016
Waktunya pulang,. setelah hampir seminggu solo backpacking di negeri orang. pagi yang sangat tepat waktu jam 8.00 saya di jemput van menuju bandara Krabi (KBV) yang berjarak sekitar 30 menit. bandara cilik namun apik, seperti bandara Adi soetjipto, saya menunggu waktu keberangkatan di ruang yang penuh dengan BULE. bukan lokal lho. dan asia nya bisa dihitung jari. gw termasuk asia ya...
oya, tadi di awal saya jelaskan kan KLIA 2 adalah mall with airport karena memang dibikin konsep Mall yang dilengkapi fasilitas bandara. jadi mall nya luas dengan berbagai merek terkenal (toys city, merek2 fashion, dan FOODCOURT yang super lengkap. mau makanan barat, asia, lokal sampai indonesia pun ada. tinggal pilih sesuai kocek yang tersisa. hahaha.. ada tempat leyeh2 juga. dan the best spot is, ada anjungan atau deck tempat kita bisa melihat pesawat landing dan take off, sembari menikmati mentari sore.
akhirnya, selesai sudah pengalaman berharga di 2016 ini. so, where's next?
lots of love
ferry
Blogwalking.....mana pengalaman jalan2 terbarunya mas?
BalasHapuswah, ada yg baca juga ternyata blogku. hehehe... iya nih, maafkan, belum sempat solotrip lagi soalnya... tunggu ya...
Hapus