Kamis, 17 Maret 2016

BALI, FOR THE SECOND TIME






 
Tak pernah terbayang sebelumnya akan melakukan perjalanan penuh instant. Ya berawal dari sebuah kebuntuan merayakan tahun baru dimana, toh memang setiap tahun juga gak kemana2 dan gak ngapa2in. Ajaib nya selalu memasuki hari libur kerja pas di malam tahun baru, jadi lah terbebas tugas dari live report malam tahun baru.  Tahun ini hampir saja ikut presiden tahun baruan di RAJA AMPAT. YA, RAJA AMPAT. Tapi karena bukan rejeki saya, ya jadilah malam tahun baru 2016 saya habiskan di BALI...

Berawal dari ajakan seorang teman, dua mingguan sebelum tgl 31 Des. Ia menanyakan agenda tahun baru kemana, kalo memang belum ada mari kita goyangkan bali., begitu selorohnya. Tanpa pikir panjang saya iyakan ajakannya, karena teman saya ini menjanjikan tiket yang murah melalui kenalan yang ia punya, seorang humas maskapai. Tapi, se humas2nya temennya temen gue itu, karena inipeak season, maka tiket pun tetap dipatok harga mahal. Masih mendingan kita dapet tiket di malam tahun baru, begitu katanya.

Well, sepulang kerja hari rabu sore gw langsung bergegas menunggu jemputan teman untuk ke bandara. Pesawat kita waktu itu flight jam 20an (lupa detilnya, inilah kalo males...). setelah dijemput dan berangkat, kita tiba di T3 soetta. Langsunglah kami print boarding pass di konter self check in. Gw langsung print untuk pulang, biar ga ribet. Sementara emen gue Cuma print buat berangkatnya aja, maka sesuatau sesungguhnya sedang mengintai dia (cerita menyusul). Hahahah

Setelah nunggu beberapa menit, peswat kita air asia x berangkat juga, men... penuh banget sama orang2 haus akan piknik. Udah pada kece orang2 mau  mantai dan rave party gitu gayanya. Padahal masih besok ye tahun barunya. Well, perjalanan satu setengah jam pun gw isi dengan TIDUR karena capek seharian kerja dan mendapat sedikit DRAMA* di tempat liputan. Uh oh, dramanya nanti deh disisipi di catatan kaki. Akhirnya pukul 22 waktu BALI, kaki2 mungil (huks...) kami mendarat di BALI. Kami pun di jemput temannya teman saya, katakanlah BANGKE (itu nama panggilan dia) yang masih pakai setelah tidur berupa kaos, celana pendek dan sendal jepit.

Tak enak karena menggangu tidur nya, gw coba sok asik sama dia. Eh BANGKE (duh kok ga enak ya baru kenal udah manggil begituan), kerja dimana, semalam dengan siapa... (lah...)

Kamipun tiba di hotel SPUNKY daerah Seminyak. Gak tau kenapa teman saya ini memilih daerah seminyak, mungkin kuta penuh. Hotel yang nyaman dengan kolam renang langsung depan pintu kamar kami. Oya, HOTEL (bukan anak hostel lagi kali ini) kami deket banget lokasinya dengan lapas kerobokan, yang beberapa hari sebelumnya terjadi keributan lagi yang berdarah2 serem kinyis gitu. Mudah2an damai2 aja selama gw disana, numpang liburan ya om2 napi...
Keesokan harinya... (kamis 31 des 2015)
Kami (saya, teman dan Bangke) agak siang berangkat dari hotel, karena bangke baru jemput dari acara pribadi dia dulu...
Sempet bingung karena menentukan tujuan, akhirnya saya sebut pantai GEGER hasil riset singkat saya soal pantai bagus di bali. Well, kembali kaki2 mungil kami meluncur ke kawasan nusa dua, untuk berGEGER ria. Oya bacanya geger (e seperti pelafalan e pada LEMBU, jadi bukan seperti pelafala e pada TEMPE ya..)
Setelah terperangah dengan hotel2 mewah di sepanjang NUSA DUA menuju GEGER (The mulia, St. Regis, ... liat dari luar nya aja sih), kami pun tiba di GEGER... eits, bayar retribusi dulu sebesar (lupa antara 5000/7500 per orangnya). foto pembuka tadi adalah secuil keindahan pantai geger yang berpasir putih dan berombak yang berarus. lha....

Sayang,  siang itu ombaknya masih ganas alias pasang, jadi bahaya kalau kami renang2 ganteng disitu. So, saya Cuma foto2 seorang bapak dan anaknya yang hendak melarung sesajen. Dan sedikit berfoto di area yang berkarang menyerupai pintu gerbang, dan mirip di lokasi syuting video  clip STYLE nyaTAY@ SWIFT. Skipp

Waktu masih menujukan pukul 14 kurang dua menit lah. Kami pun memutuskan buat keliling nusa dua lagi, oya temannya BANGKE yaitu ASEP (nemu sesama sunda di BALI) ikut gabung, jd trip ini berisikan empat pemuda tanggung. Kami pun lanjut keliling Nusa dua. Bangke pun menjelaskan satu persatu tempat yang kita kelilingi, mulai dari BNDCC, dan sebuah yang katanya bagus banget karena open air gitu, tapi kita ga masuk karena lebih mencari pantai dibanding mal. Oya di nusa dua ini banyak yang jogging, bikin envy, tapi ga mungkin juga ya.

Kita pun melangkah menuju salah satu keajaiban di NUSA DUA, yaitu WATER BLOW. Yep suei namanya, disini ada air yang bertiup, ah... maksudnya ada air yang di blow, aduh... gimana ya ngejelasinnya. Intinya ada gundukan batu di tepi laut, sehingga jika ombak di laut tersebut terkena angin dan mengenai bebatuan tadi, maka munculan semburan air yang tinggi, muncul di antara batu2 karang tadi. Ribet ya penjelasannnya. Pernah liat film fools gold yang dibintangi mathew mc conaughey dan kate hudson, nah ada salah satu adegan yang mana harta karun mereka terpecah oleh water blow. Pasti makin pusing... skipp
Perlu kecermatan dalam memoto sembutan air di water blow ini. ya, maklumlah namanya juga pemoto biasa2.


Well, kompleks water blow ini batu karangnya tak boleh di lewati, ada tandanya tapi masih banyak yang mbandel. Gue sampe bergumam kalo ada pengunjung yang terbawa air semburan, gw bisa langsung briking news nih, eksklusif pula. Oya, disini sudah terdapat aera khusus buat pengunjung yang di buat dari deck kayu, jadi berdirinya disitu saja ya.

Puas ngeblow, di water blow. Jam menunjukan pukul 15an. Kamipun kehausan dan nongkring sejenak makan es kelapamuda di salah satu sisi pantai nusa dua. Keasikan nongkrong sampe lupa tujuan kami, ya kembali ke pantai GEGER buat renang2 ganteng. Alhasil kami jam 16 lebih tiba (lagi di GEGER). So, bayar tiket masuk lagi deh. Tapi gak kecewa karena kali ini bisa renang... benar saja begitu tiba disana, sepertinya anak2 gaul yang isntagram banget sudah mendahului kami. Ada yang sudah foto2 di pasir putihnya yang unyu. Ada yang renang eksis dengan snorkel masing2. Dan adayang hanya termenung sambil menunggu matahi pamungkas 2015.

Setelah melucuti pakaian hingga hanya menyisakan celana renang (celana surfing actualy, jangan bayangkan gw bercelana renang speedo segitiga ya), kami pun berhamburan nyebur ke pantai. Satu yang unik, arus di pantai ini terasa banget. Jadi seperti aliran sungai, kami dengan mudahnya terbawa ke sisi kiri pantai ya pokoknya ikut perputaran bumi lah. Jika di pantai biasa arus tak terasa, tau2 kita sedang berenang sudah geser posisi kan? Nah disini berenang dipantai bagai berenang di sungai, karena arusnya yang kentara. Tapi kalo soal sensasi, beuh, SERU. Bahkan kita sempet balap renang tapi dengan MELAWAN arus. Walhasil bagaikan melatih otot inimah namanya. Oya soal kejernihan air, beuh, manteo. Pasirnya sebesar merica, jd mungkin tidak terlalu banyak teraduk2 dalam ombak. Oya di dasar pantai bisa kita lihat banyak rumput laut. Dan semakin ke tengah air semakin hijau pekat karena memang banyak rumput lautnya...

salah satu sisi pantai geger. 


Setelah menikmati matahari pamungkas 2015, kita segera berpakaian, dan siap2 menyambut 2016. Oya ASEP ga bisa gabung karena dia harus bekerja di salah satu hotel, katanya bekerja di malam tahun baru itu campur2. Antara seneng tapi capek...

Well, jam hampir menunjukan pukul 22. Kita masih nunggu bangke jemput, sambil riset tempat asik buat tahun baruan (telat banget). Well, setelah bangke dateng kita bertiga bingung milih pantai mana buat melepas tahun. So, yang paling dekat dan memungkinkanlah pada saat itu, karena jalanan sudah penuh dengan manusia...

Pantai petitenget yang masih dalam kawasan seminyak, sudah full dengan manusia dari berbagai belahan dunia. Meski belum pukul 00, tapi kembang api sudah bertebaran. Kami cemas karna jelang pukul 00 masih di mobil yang masih muter2 cari tempat parkir. Ya memang salah besar, sudah telat, pakai mobil pulak. Tapi 5 menit jelang 00, kami parkir di tempat yang memungkinkan, lari ke pantai, dan... byur, byar, pletak, bummm, begitulah kira2 pergantian tahun pertama gue yang spekta di bali.
FYI tahun2 sebelumnya pergantian tahun gw lewati hanya dengan tidur dan tidur. Ini karena sedari kecil nyokap gw selalu ngelarang kemana2 pas tahun baruan.

old and new fireworks


Well, leher udah pegel karena dongak ke atas terkagum dengan kembang api yang banyak (ini baru petitenget, gimana kuta ya). Kami bertiga kelaparan. Niat hati masuk ke klab pantai atau cafe hits, urung karena sudah penuh semua. Well, kamipun bergerak ke arah hotel lagi dan menemukan sebuah warung ber topeng cafe. Sebenanrnya tetep warung sih, tapi yang penting ada makanan, minuman dan asik buat nongkrong. Jam 2 lewat kami baru memutuskan untuk tidur kembali ke hotel. Welccome 2016...



Jumat 01 jan 2016
Bangun agak telat, gw membuka pagi dengan berenang2 asal tapi niat (lah). Bolak balik dengan melihat catatan waktu, gaya yang dipakai pun gaya dada (karena ga bisa gaya lain). Lelah, sarapan yang disediakan hotel berupa pancake dengan jus jeruk angsung saya lahap. Berasa liburan yah kalo gini. Maklum anak hostel, jadi hal2 seperti ini bikin merinding aja. (apasih fer)

Well, karena itu hari jumat, kita pun kebignungan mencari mesjid yang mana di seminyak ini agak susah. Saya tanya ke petugas hotel, lalu ia jawab memang agak jauh. Meski ia menunjukan arah tetap kami tak temukan. Hingga akhirnya, (seperti yang sudah bisa ditebak), kami pun melewatkan dan hanyasolat dhuhur.

Setelah makan siang, kami pun menunggu bangke yang katanya mau ajak keliling bali lagi. Dan namun ternyata, ia tak muncul jua hingga lewat pukul 15. Saya pun mau ngebolang sendirian tak tega, karena teman saya tetidur dan takutnya nanti nyariin pas saya pergi. Dan susah lagi korrdinasi mesti jemput sana-sini lagi. Well, jam 16 kami dijemput dan ke pantai seminyak buat melihat sunset. Suasana syahdu antara ombak dinamis, musik yang menggertak di salah satu beach club, dan orang yang berlalu lalang. Atmposphir seperti inilah yang saya suka dari pantai. So i will never be bored of beach.

Oya, hari itu hari terakhir saya di BALI. Penerbangan saya jam 21an, jadi masih sempet ngafe buat isi perut.
Salah satu cafe kami pilih karena pemiliknya merupakan teman Bangke. Caesar salad dan thai tea sudah masuk ke perut, saya pun pulang diantar asep yang gabung kembali, dengan naik motor. Ternyata, bali macet parah menuju bandara. Saya semakin panik karena hampir jam 20.30masih berada di luar bandara . sehingga ketika memasuki bandara dan memarkirkan motornya, saya dan asep langsung berlari sekencang2nya. Kami pun berpisah tanpa pelukan atau ah... sudahlah, jangan bayangkan yang tidak2. Trims to asep teman sesama sunda yang sudah mengantar saya ke Bandara dengan waktu sangat mepet.

Nah, disini serunya, untungnya saya sudah check in. Jadi tinggal lapor ke konter dan dapat nomor tempat duduk, saya dipersilakan langsung ke boarding room karena PESAWAT SEBENTAR LAGI TERBANG. Tanpa berfikir itu candaan, saya langsung menuju gate yang dimaksud. Dan.... tara... ternyata penumpang dengan tujuan sama masih anteng di boarding room. Itu petugas bikin kaget aja. Fuih...

Loh, temen saya yg dari jakarta mana? Tenang dia gak ketinggalan, dia memang beda jadwal kepulangan. Dia baru pulang lusa harinya, alias dua hari kemudian di minggu pagi, karena senin dia baru masuk kerja. Tapi kemudian saya tahu sebuah kemalangan melanda dia. Ketika saya sudah bekerja dengan indah di Jakarta, ia menelpon saya bahwa ia ketinggalan pesawat. Penyebabnya banyak. Karena lupa setel jam dari WIB ke WITA, jadi alarm dia terlambat bunyi. Lalu, dia semalem habis em... party gitu, jadi mungkin masih tipsy alias BASIAN kalo kata anak jaman sekarang. Sampe2 lupa bangun.ketiga, jika saja dia sudah self check in di jakarta, maka hal itu takan terjadi, karena artinya dia sudah dapat boarding pass, so tinggsal lapor dan dapat nomor kursi. Ini jadi pelajaran bagi siapapun, sediakan lah boarding pass dimuka untuk menghindari hal2 seperti ini. Akhirnya teman saya pulang menuju dari SURABAYA, karena penerbangan denpasar menuju jakarta sudah PENUH.

Akhirnya, liburan singkat, namun padat. Instant namun penuh berkesan.bali selalu mengagumkan dengan pesonannya yang tak pernah berkesudahan.
Yep, wajar lah bali selalu terpilih menjadi destinasi liburan terbaik. Aroma dupa, pantai2nya, senyuman dan keramahan warganya. Ah...

KemBALI