Selasa, 26 Desember 2017

NILAI KEHIDUPAN PARIPURNA ALA FINLANDIA







Hola, setelah sekian lama blog ini kosong bak jiwa-jiwa merana, kini saat nya diriku kembali mewarnai dan mengisi setiap relung dalam blog biasa-biasa ini.

Well, seperti kebanyakan isi blog sebelumnya, saya akan menulis soal pengalaman traveling yang berbalut kerjaan, sebenarnya kebalik sih, kerjaan berbalut traveling. halah. Ini adalah sekilas sudut pandang saya saat mendapat kesempatan menginjakan kaki di salah satu negeri Nordic, FINLANDIA.

Here we go…

Pertama kali menginjakkan kaki di bumi Finlandia adalah pada hari Selasa, 28 November jam 06.00 pagi. Suhu saat itu 6* celcius, kadang turun menjadi 5*. setelah urus-urus imigrasi, koper dan mencari moda terbaik ke kota, saya memutuskan naik bus, agar lebih simple dan barang aman disimpan di bagasinya. (kalau kereta kan mesti dibawa-bawa kopernya beserta kita di dalam kabin).

Setelah dapat bus finn air dan duduk di kursi paling depan, sembari sesekali ajak ngobrol sang pilot (baca : supir bus), saya membatin dalam jiwa, KOK JAM 7 MASIH GELAP AJE BANG? KAPAN NIH MATAHARI MUNCUL?”. jangan-jangan ikutan tutup kayak matahari taman anggr*k? (apasih,,, itu mah dept store….).

Dan si abang supir pun bilang bahwa day light baru mulai sekira jam 8.30, so welcome to Finland. Dan bus pun melaju sesuai jadwal, tepat jam 7.00.

Oya, Kenapa saya lebih mau menyorot nilai-nilai hidup Finlandia? Karena menurut saya, negeri ini begitu sempurna untuk memiliki sejumlah hal-hal ideal. Negeri ini sudah sering memboyong predikat2 bagus.
Dikutip dari World Economic Forum (WEF), Sistem Pendidikan Dasar di Finlandia selalu menempati ranking pertama, alias negara terbaik dengan sistem pendidikan dasar nya.
Selain itu, Finlandia juga menyandang berbagai gelar seperti ketersediaan Engineer dan lulusan S2 yang berkualitas, kota modern dan ramah lingkungan untuk Ibukotanya Helsinki, dll. (gak inget apa aja predikat baik yang diraih Finlandia, googling ajah bro, banyak kok… <<<penulis malas)

Nilai-nilai pendidikan
Rilis setiap tahun dari WEF, tahun 2016 Finlandia kembali meraih predikat pendidikan dasar terbaik. Alasannya banyak, mulai dari kualitas Guru yang minimal harus bergelar master, jam pendidikan yang tidak terlalu panjang (hanya 4-5 jam perhari). Soal jam pelajaran ini, anak-anak SD di Finland mulai belajar pukul 9, dan selesai pukul 13 atau 14. setiap mata pelajaran berlangsung 45 menit, lalu break 15 menit. Setelah selesai, para siswa harus berkegiatan diluar kelas seperti taman untuk berolahraga atau aktivitas fisik lainnya, tak peduli bagaimana pun kondisi cuaca. Dari sinilah anak-anak dilatih untuk tidak manja dengan kondisi alam Finland yang memang cukup dingin.
 
Oya, pendidikan di Finlandia juga sadar benar bahwa anak-anak masih butuh yang namanya BERMAIN. Thats why, unsur-unsur permainan sangat kental baik di ruang kelas hingga pelajaran. Ruang kelas sangat playfull, berwarna-warni (bukan hanya untuk TK ya). bahkan ada arena Fussball di ruang kelas. Pelajaran pun ada yang menggunakan tablet dengan permainan sebagai sarana menyalurkan ilmu pengetahuan disalah satu mata pelajarannya. 

suasana belajar di salah satu sekolah di Helsinki

Sebagai kesimpulan di poin ini, seorang CEO university of Finland pernah berkata pada saya , pendidikan adalah bagian dari kebudayaan kami. Dan slogan pendidikan di Finlandia adalah No one left behind” atau “tak boleh ada yang tertinggal, satupun”. KEWLLLL

JADI INTINYA, MENURUT GURU DAN KEPSEK SERTA BEBERAPA FINNISH YANG SAYA TEMUI, PENDIDIKAN DASAR ITU GAK PERLU NEKO-NEKO, IKUTI BAKAT DAN POTENSI ANAK. MAKA ORANGTUA DAN GURU BISA MENGARAHKAN POTENSI ANAK DENGAN PENDIDIKAN YANG TEPAT. INILAH KUNCI SUKSES PENDIDIKAN FINLANDIA, YANG MUNGKIN BISA MULAI DITERAPKAN DI NEGARA KITA. IMHO


Kesetaraan gender
Di negara ini, pria maupun wanita memiliki porsi dan posisi yang sama, tak ada yang lebih kuat atau menonjol, kesempatan diberikan sama tanpa melihat gender. Buktinya, saat saya ke sana, banyak posisi strategis dipegang oleh kaum hawa. Misal ketua bagian media, ketua bagian penelitian di salah satu lembaga universitas disana. Mungkin ini hal biasa juga di Indonesia, tapi satu yang sangat terlihat. Wanita atau pria sudah tak dilihat sebagai gender yang berbeda.

Misal angkut-angkut sampah atau box yang berat, itu semua dilakukan kaum hawa, tanpa meminta bantuan pada panitia lain yang cowok. Saya menyaksikan juga pembersih toilet di ruangan pria awalah seorang ibu. Oya mungkin yang lebih terlihat berbeda ini : petugas hotel mulai dari resepsionis, tenaga pembersih, di shift malam kebanyakan perempuan, wanita, cewek, you named it. Mungkin kalo di negeri ini, shift malam identik dengan lelaki, untuk alasan keamanan atau kesehatan. Tapi di Finlandia, itu semua tak berlaku, gak ada namanya cewek bisa manja atau minta pria lebih mengalah demi wanita. Di tram atau kereta juga, gak ada tuh saya melihat MUKA MELAS CEWEK YANG MINTA DIKASIH KURSI, baik itu cewe muda maupun yang sudah senior.

maap nyampah, untung objeknya jauh, jadi ga merusak mata pembaca (kalo ada yang baca itu jugak)
Seorang mahasiswi yang menemani saya selama di Helsinki bercerita, kalau buat masyarakat setempat, jika seorang sudah mendapatkan kursi terlebih dahulu, maka itu hak dia. Tak peduli pria atau lelaki muda dan segar bugar. Selama wanita bisa berdiri tegak, dan bukan kaum prioritas, mereka tak mau atau segan jika ditawari kursi.

Satu hal lagi yang saya dengar hanya melalui cerita Finnish adalah, pria diberikan jatah cuti yang sama dengan wanita, saat sang istri melahirkan. 3 bulan lamanya.

SO, GAK ADA NAMANYA PEREMPUAN BERMANJA-MANJA DI NEGERI NORDIC INI. SEMUA SAMA, GAK ADA MENGALAH DEMI PEREMPUAN. GAK ADA MENGUTAMAKAN PEREMPUAN. MALE AND FEMALE ARE EQUALS.

(SIAP2 DIPROTES PEMBACA PERE…)


Everyone is ICEMAN
Pernah dengar istilah ICEMAN? Kalo kamu pecinta balap F1, pasti teringat dengan pembalap asal Finlandia Kimmi Raikonen yang dapat julukan Iceman? BUkan hanya karena sikap cool nya, yang pendiam, jarang bicara, dan terlihat kalem. Tapi iceman seolah sudah melekat pada diri para Finnish terutama kaum pria nya.

emoji iceman

JIka di Itali terkenal dengan pria yang gombal dan sangat murah dalam memberikan sanjungan pada para pere, maka berbeda halnya dengan para Finnish.oke, pertama mereka kebanyakan jarang berbicara. Ini mungkin mafhum bagi negara maju, jarang sekali orang-orang yang tak saling kenal terlibat pembicaraan dengan orang asing, baik di sarana transportasi umum, atau tempat umum lainnya.

Ke-ice-an ini saya rasakan saat tiba di Helsinki pertama kalinya, tak ada yang menjemput (SIAPA JUGA GW, MINTA DI JEMPUT), dengan dalih, mungkin dia berfikir, saya sudah besar, berani, dan bisa pergi sendiri dari bandara ke pusat kota hanya dengan pesan dan arahan yang mereka beri.

Setelah ketemu dengan panitia (katakanlah demikian), mereka pun sangat tidak banyak basa-basi. Cukup nannya “how was your flight, enjoy Finland…” (rasa-rasanya gw bahkan gak ditanyain ini)
Tak ada lagi nannya where do you live in Indonesia, how was the weather, how many story that you are willing to cover,…nope, tak ada basa-basi sama sekali. Obrolan selanjutnya kebanyakan to the point soal kerjaan. “is anything I can help, just send me a message…

Ke “iceman-an” ini pun saya rasakan ketika saya mewawancarai mahasiswi indonesia yang menjadi anggota dari suatu kelompok start up. Sang mahasiswi berkata “mas, gih kalo mau ambil gambar aku sama kelompokku, minta izin dulu sama ketua kelompoknya, itu yg paling tinggi.”

Saya pun nyamperin ke-4 pria itu, mereka tampak saling berdiam tak banyak ngobrol, dan setelah saya bla bla bla… dang ketua kelompok cuma bilang “sure, what should we do, just take it…
Lagi, tanpa banyak basa basi, nanya “kapan tayang, mau dikabari dong nanti, atau kirim ya copy tayang nya, eh gimana tadi penampilan saya kacau gak…”

SO, LADIES, KALO KAMU BAWEL DAN CEREWET DAN MENGINGINKAN PASANGAN YANG PALING COOL SEJAGAT, MAKA TERBARLAH PESONA PADA PARA PRIA FINLANDIA.


PRIVACY
Teman mahasiswi saya ini pernah berkata, kalau ada kursi kosong disebelah seorang Finnish, dan kita ujug2 duduk, maka itu bak mengganggu privasi nya. Jadi jangan tersinggung jika orang tadi pun kemudian pindah kursi alias menjauh. Itu mungkin hanya anomali. Tapi ya itulah yang katanya lumrah terjadi. Apasih.

INI POINT TER RANDOM, TP YA SETIDAKNYA ORANG FINNISH MEMANG MENJUNJUNG TINGGI PRIVASI, JD KEEP IT PRIVATE, DO NOT DISTURB.
Halah.


SAUNA

sauna, sauna, sauna...

Kalo ini sih salah satu tradisi sana, (bukan nilai seperti dalam judul) dan semua yang masuk ruang sauna harus menanggalkan pakaian atau benang2 yang menempel ditubuh. bukan naturis ya, ini beda loh.
Tapi nilai yang bisa dipetik adalah, nilai kesehatan dan telanjanglah pada tempatnya. FYI Sauna adalah tradisi turun temurun di Finlandia. Saat ini bahkan setiap apartemen atau rumah punya tradisional atau modern suana, saking tak bisa terpisahnya budaya sauna dari mereka. Setiap orang selalu bilang “sudah pernah coba sauna, cobalah…kamu harus sebelum kembali ke negaramu…”

Oya, sauna di Finland mungkin tak jauh beda dengan Jimjilbang ala Korea yang pernah saya cuba juga, xixi (baca ceritanya di postingan saya sebelumnya. Plis baca ya, komen kalo perlu, biar ga sedih banget blog ini, sepi tanpa kehidupan), atau onsen (yang ini beloman, mungkin nanti). Sauna Finland biasanya terpisah berdasarkan jenis kelamin (kalo ini tetep dibedakan ya per jender). sebelum masuk ruang sauna setiap orang harus melepaskan benang yang menempel ditubuh, membilas badan dengan mandi di pancuran, dan bersauna lah. Biasanya disini setiap orang mulai mengobrol, mulai dari cuaca, kerjaan dll. Karena itu yang bisa dilakukan saat semua orang berada dalam ruangan panas tanpa sehelai benangpun. Hahaha

Setelah sauna, biasanya mereka menyeburkan diri ke kolam, danau atau LAUT. Yep, saya hampir saja nyebur ke kolam laut (kolam renang yang berada di tepi laut, atau kolam yang memang menggunakan air laut, tapu jam operasinal kolam berakhir, akhirnya saya cuma nyoba sauna.)
Apa no pic hoax? Ya kali gw poto-poto di ruang sauna, digebukin entar.

BAGI FINNISH, HAL LUMRAH UNTUK SALING TELANJANG DIRUANG SAUNA. BAIK ANTAR TEMAN, ANGGOTA KELUARGA, DLL. TAK ADA KATA MALU, PAMALI, ATAU APAPUN NAMANYA, KARENA BAGI MEREKA SAUNA SEPERTI ITU TAK HANYA BAIK UNTUK KESEHATAN, TERLEBIH BAGI CUACA DI TEMPAT TINGGAL MEREKA YANG BEGITU DINGIN, TAPI JUGA SALING “TERBUKA” DAN BISA MENGENAL LEBIH JAUH SATU SAMA LAIN.

Kalo disini, mungkin udah digrebek dan disangka yang tidak-tidak ya, huft.
JANGAN DIANGGAP SERIUS. BANYAKIN HIBURAN DAN LIBURAN DEH,,..


Yep, segini dulu kali ya, nilai-nilai paripurna ala finland. Soal destinasi atau unsur2 travelingnya, maap agak kurang, karena kesana memang full untuk bekerja. Hohoh.
Semoga kesampaian suatu saat nanti bisa kembali ke nordic. Baik finland atau negara eropa utara lainnya.
 
suasana pusat kota Helsinki, oya bangunan oval itu adalah sebuah kapel loh... unik ya...

Helsinki Cathedral yang mendominasi pemandangan kota


Satu lagi deh, Eropa Utara tak hanya terkenal dingin, aurora borealis, atau kekayaan negara2nya, tapi juga kondisi alam hingga perkotaannya yang cenderung damai dan tenang, tak sesibuk kota-kota lainnya di Eropa.

So, if you’re looking for peaceful atmosphere, Nordic is the right choice … (ala-ala travel blogger)


Kiitos…

MOHAMMED FERRY PRIHARDIPUTRA